Hambatan pasif mencakup
kesalahan-kesalahan sistem, termasuk gangguan alam, seperti gempa bumi, banjir,
kebakaran, dan badai. Kesalahan sistem mewakili kegagalan peralatan komponen
seperti kelemahan disk, kekurangan tenaga, dan sebagainya. Contoh dari hambatan
pasif yaitu :
1. Bencana
(disaster)
Perangkat keras komputer,
program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan komputer lain dapat
dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: kebakaran, hubungan
arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika bencana
inimenimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar
(jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan
program komputer yang hancur. Oleh karenanya, untuk pencegahan atau
meminimalkan dampak dari bencana, setiap organisasi yang aktivitasnya sudah
memanfaatkan teknologi informasi biasanya sudah memiliki:
a. Rencana Kesinambungan
Kegiatan (pada perusahaan dikenal dengan Bussiness ContinuityPlan) yaitu suatu
fasilitas atau prosedur yang dibangun untuk menjaga kesinambungan
kegiatan/layanan apabila terjadi bencana.
b. Rencana Pemulihan
Dampak Bencana “disaster recovery plan”, yaitu fasilitas atau prosedur untuk
memperbaiki dan/atau mengembalikan kerusakan/dampak suatu bencana ke kondisi
semula. Disaster recovery plan ini juga meliputi kemampuan untuk prosedur
organisasi dan “back up” pemrosesan, penyimpanan, dan basis data.
2. Sistem Pengamanan
(security)
Merupakan kebijakan,
prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak
sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem
informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan
dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan
perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data.
3. Kesalahan
(errors)
Komputer dapat juga
menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan menghancurkan
catatan atau dokumen, sertaaktivitas operasional organisasi. Kesalahan (error)
dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam
siklus prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program,
operasional komputer, dan perangkat keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar