Pengalaman terindah yang saya rasakan dalam kendaraan yaitu
ketika bersama teman, sebelum hari pelaksanaan kita memamng sudah janjian
terlebih dahulu, dengan niat ingin jalan-jalan kepuncak,kami pergi berpasangan
dengan 2 motor. Teman saya yang bernama yuli,zainul dan fauzi. Yuli dengan
abeng dan saya dengan fauzi.
Keesokan harinya saya dan fauzi janjian di suatu tempat dengan
yuli sebelum jalan-jalan. Setelah ketemu dengan yuli kita bertiga langsung
menuju kerumah Zainul, karena dia belom rapi dan baru bangun, jadi harus
menunggu dulu deh sebentar. Karena dia juga gatau kalau kita akan datang dan
ngajak jalan hari itu juga.
Setelah selesai dan siap semua, kami langsung menuju ke puncak.
Jalan menuju puncaknya itu yang akan menjadi pengalaman terindah saya, dalam
perjalanan kami memutuskan untuk
melewati jalan yang terdekat yaitu melalui Bukit Pelangi, sebelum sampai disana
kami juga belanja dahulu ke sebuah toko membeli makanan dan minuman. Dalam
perjalanan belum sampai atas puncak rintik hujan sudah mengguyur, tetapi kami
tetap bertahan dan coba terus jalan, gak Cuma hujan saja tetapi juga macet yang
memperhambat perjalanan. Setelah terus berjalan hujan semakin deras dan
akhirnya saya meneduh, tetapi saya dan yuli terpisah dan bingung sebenarnya dia
sudah duluan atau masih belakangan. Karena feeling saya dia masih dibelakang
akhirnya saya menunggu sampai mereka berdua lewat, cukup jenuh si nunggu nya
karena lama dan belum tentu juga dia masih dibelakang, ditelf juga gak
diangkat. Tetapi ternyata benar mereka masih dibelakang dan ketika mereka lewat
kita langsung menyusulnya, cuaca masih mendung tetapi itu tidak menurunkan niat
kami untuk tetap ke puncak.
Waktu terus berlalu, pemandangan indah sudah terhampar didepan
mata, belum tau tujuan yang pastinya, tapi kami akan kepuncak pas.Disana kami
semua turun dan menikmati indahnya pemandangan yang terlihat dengan jelas dari
atas, lalu kami berfoto-foto dan membayar orang untuk bisa foto bersama,
setelah bosan ditempat itu kami mencari tempat lain yang lebih seru lagi, yaitu
ke Gantole . Untuk masuk kesana cukup dengan harga 15000 untuk 1motor, disana
banyak sekali turis-turis yang ingin bermain paralayang, cukup seru melihat
para turis yang sedang bermain paralayang karena sepertinya gak gampang untuk
memainkannya, dan untuk memulai menaiki paralayang juga gak mudah, karena harus
disusun dengan baik paralayangnya agar
bisa dikendarai dengan baik.Setelah bosan melihat turis-turis terbang dan perut
juga sudah lapar, kami segera turun dan membeli makanan, disana kami makan
bakso dan soto mie.
Setelah cukup puas dengan jalan-jalannya kami langsung pulang
kerumah, tetapi dalam perjalanan kami membeli ubi bakar cilembu dan strawberry
untuk oleh-oleh. Sehabis membeli oleh-oleh kami langsung menuju ke rumah, dalam
perjalanan pulang awalnya dari puncak masih terang tetapi ketika turun gerimis
mulai menghampiri kami mulai terpisah karena jalan pulangnya sudah berbeda.
Hanya tinggal saya dan teman saya yaitu fauzi, hujan semakin deras perjalanan
masih jauh dan teman saya hanya membawa mantel satu saja. Akhirnya kita meneduh
dahulu karena hujannya sudah semakin deras, begitu lama kita meneduh namun
hujan masih tidak berhenti, dengan nekat kita main hujan-hujanan teman saya
meminjamkan mantelnya sedangkan dia hanya menggunakan jaket saja. Karena
hujannya yang deras dan tidak berhenti, menimbulkan banjir didaerah Pemda,
disana banjir tinggi dan terpaksa harus jalan perlahan. Banjir yang semakin
tinggi itu membuat motor teman saya mogok dan berhenti sejenak, hujan tetap
semakin deras namun kita harus melanjutkan perjalanan karena hari sudah semakin
gelap. Jalan menuju rumah saya pun semakin sepi dan gelap tidak ada 1 motor
yang melewati jalan itu kecuali saya dan teman saya. Akhirnya setelah lama
menempuh perjalanan sampai juga dirumah dengan baju yang basah kuyup.
Sekian cerita tentang perjalanan yang tidak akan saya lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar